Kamis, 21 Maret 2013

asuhan kebidanan ibu bersalin dengan preeklamsi ringan


ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGAN
DI RUANG VK BERSALIN RSUD ULIN BANJARMASIN

Logo Akbid BK.jpg

PEMBIMBING LAHAN :
GUSTI NOORLIAN Y, Am.Keb

PEMBIMBING INSTITUSI
ADETIARA F.S, S.ST

OLEH :
SILVIA ASTUTY
712403S10567

AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN
BANJARMASIN
2012


ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN
Pada Ny. Y G I P0 A0  hamil 40 minggu, Inpartu Kala I Fase Aktif  dengan Preeklamsi Ringan Di Ruang VK Bersalin RSUD ULIN Banjarmasin

PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian  : 08 Maret 2013           Nama Mahasiswa    : Silvia Astuty
Jam                           : 09.30 WITA              NIM                         : 712403S10567
No RMK                  : 1-03-78-22

A.    SUBYEKTIF
1.      Identitas
a.       Identitas Pasien
Nama                     : Ny. Y
Umur                     : 29 tahun
Agama                   : Islam
Suku/ Bangsa        : Banjar/Indonesia
Pendidikan                       : Perguruan Tinggi
Pekerjaan               : Guru
Alamat                  : Pemurus Dalam,  Jl. Setia
b.      Identitas Penanggung Jawab/ Suami
Nama                     : Tn. A
Umur                     : 40 tahun
Agama                   : Islam
Suku/ Bangsa        : Banjar/Indonesia
Pendidikan            : Perguruan Tinggi
Pekerjaan               : Swasta
Alamat                  : Pemurus Dalam,  Jl. Setia
2.      Keluhan Utama
Ibu merasa hamil 9 bulan, mengeluh mules-mules sejak kemarin  (Tanggal 6-3-13). Pada pukul 09.00 (tanggal 7-3-13) ibu merasa mulesnya bertambah sering, kuat dan teratur. Ibu mengatkan keluar lendir  darah pukul 17.00(tanggal 7-3-13).
           
3.      Riwayat Perkawinan
a.       Kawin                  : 1 kali
b.      Usia                      : 28 tahun
c.       Lamanya              : 1 tahun
d.      Istri dari suami     : pertama

4.      Riwayat Obstetri dan Ginekologi
a.       Riwayat obstetri
1)      Menarche      : 14 tahun
2)      Siklus haid    : 28 hari
3)      Lamanya       : 7 hari
4)      Banyaknya    : 2-3 kali ganti pembalut
5)      Gangguan      : tidak ada
6)      HPHT            : 01-06-2012
7)      TP                  : 08-03-2013
8)      UK                : 40 minggu
b.      Riwayat ginekologi
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami Penyakit pada alat kelaminnya seperti keputihan yang kuning dan berbau, tidak pernah mengalami perdarahan diluar haid dan tidak pernah menderita tumor atau kanker.

5.      Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Ibu mengatakan sebelumnya tidak pernah hamil.


6.      Riwayat kesehatan
a.       Ibu mengatakan selama hamil ini menderita penyakit tekanan darah tinggi.
b.      Dari pihak suami dan keluarga juga tidak ada yang menderita penyakit apapun seperti tekanan darah tinggi, asma, jantung, TBC, kencing manis

7.      Riwayat Kehamilan
a.       Trimester I
ANC        : 1 kali
Keluhan    : terlambat haid, mual, muntah
Nasehat    : tes kencing hasil positif, menjelaskan kondisi ibu bahwa
ibu sedang hamil, menjelaskan cara mengurangi keluahan.
Terapi       : vosea, antacid, prelamin
b.      Trimester II
ANC        : 2 kali
Keluhan    : tidak ada
Nasehat    :Menganjurkan minum tablet fe, menjelaskan cara  mengkonsumsi tablet fe, memberitahu tanda bahaya kehamilan
Terapi       : fe, kalk
c.       Trimester III
ANC        : 1 kali
Keluhan    : pusing
Nasehat    : menjelaskan tanda bahaya kehamilan, menjelaskan tanda
persalinan
Terapi       : Fe, kalk






B.     OBJEKTIF
1.      Pemeriksaan umum
a.       Keadaan umum    : Baik
b.      Kesadaran                        : composmentis
c.       Tinggi badan        : 158 cm
d.      Berat badan          : 65 kg
e.       LILA                    : 25 cm
f.       TTV                      :
TD                                    : 140/100 mmHg
N                          : 80 x/menit
RR                                    : 22 x/menit
T                           : 36,7 o C

2.      Pemeriksaan Fisik
a.       Inspeksi
1)      Kepala       :       Persebaran rambut merata, tidak ada ketombe, rambut rontok, kepala tidak ada lesi, tidak ada odema
2)      Muka         :     Tampak simetris, tidak ada oedema, tidak ada cloasma   gravidarum, tidak pucat.
3)      Mata          :    sclera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis.
4)      Hidung      :    Tampak simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung.
5)      Mulut         :    Tampak simetris, tidak pucat, bibir lembab, lidah bersih, ada caries pada gigi, gusi tidak berdarah.
6)      Telinga       : simetris, tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran.
7)      Leher         : tampak simetris, tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis
8)      Dada          :  Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada, payudara simetris, puting susu menonjol, tampak hiperpigmentasi aerola mammae.
9)      Perut          :    Tampak membesar ke depan, tidak tampak striae, tampak linea nigra, tidak ada bekas luka operasi.
10)  Ekstremitas atas               :  Tampak terpasang infus, tidak oedema, tidak cianosis.
11)  Ekstremitas bawah           : Tidak terpasang infus, tampak oedema, tidak cianosis
12)  Genitalia    : Tidak ada varises, tampak lendir bercampur darah,
13)  Anus          : Tidak ada hemoroid

b.      Palpasi
1)      Leher               : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid
2)      Mammae         : tidak teraba benjolan, ASI belum Keluar
3)      Abdomen        :
a)      Leopold I  : Tinggi Fundus Uteri 3 jari dibawah Prx (29cm)
Pada fundus teraba bulat, lunak dan tidak melenting (bokong).
b)      Leopold II : Pada bagian sisi kiri perut ibu teraba bagian memenjang dan keras (punggung kiri) dan bagian sisi kanan perut ibu teraba bagian kecil janin
c)      Leopold III           : pada bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras dan melenting ( presentasi kepala)
d)     Leopold IV           : bagian terendah janin sudah masuk PAP (divergen)3/5
TBJ                  : (TFU-11x155) = 2790 gram

c.       Auskultasi
DJJ                                   : 152 x/menit
Puntum maximum            : terdengar  jelas dan teratur pada perut ibu di bawah  pusat  bagian kiri

d.      Perkusi tidak dilakukan


e.       Pemeriksaan penunjang
Laboratorium (08-03-3013)
Albumin               : 1+
Hemoglobin         : 12,4 g/dl

f.       Pemeriksaan Dalam Vagina ( Pukul 09.30 )
Keadaan Vagina  : tampak bloody show, tidak ada odema, tidak ada
varises, tidak ada tanda-tanda infeksi
Pembukaan           : 7 cm
Effisment             : 75%
Ketuban               : positif
Presentasi                         : Kepala
Denominator        : UUK
Hodge                  : II
Bagian terkecil janin : tidak teraba

C.      ASSESMENT
GI P0 A0 Hamil 40 minggu, Inpartu Kala I Fase Aktif dengan Preeklamsi Ringan, Janin Tunggal Hidup Intra Uteri, Punggung Kiri, Presentasi Kepala.

D.    PENATALAKSANAAN
No
TINDAKAN
RASIONALISASI
EVALUASI
1











Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwa keadaan janin baik dan keadaan ibu sedang mengalami Preeklamsi Ringan yaitu suatu kondisi dimana tekanan darah ibu tinggi dan jelaskan kepada ibu bahwa ibu sebentar lagi akan melahirkan.

Hak –hak pasien untuk memperoleh informasi untuk kondisi dan keadaan apa yang dia alami (Sarwono, 2008)

Informasi sudah disampaikan pada ibu dan keluarga bahwa :
KU : baik
KS : composmentis
TD: 140/100 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 22 x/menit
DJJ : 152 x/menit
His : 4 x 10I 40 II
VT (09.30) Ï• 7 cm, ket(+)
2
Memberikan asuhan sayang ibu pada pasien, yaitu:
a.       memberikan dukungan moril & motivasi pada ibu dalam menghadapi persalinan



b.      memberikan makanan dan minuman untuk menambah tenaga ibu.








c.       Menganjurkan ibu untuk berbaring miring kiri




Banyak hasil menunjukan apabila ibu diperhatikan & diberikan dukungan selama proses persalinan, ibu akan merasa aman, nyaman, & persalinan dapat berlangsung lebih baik (Enkin, et all, 2000)
Makanan dan asupan cairan yang cukup selama persalinan akan memberikan lebih banyak energy dan mencegah dehidrasi. Dehidrasi mempelambat kontraksi
dan membuat kontraksi menjadi tidak teratur sehingga kurang efektif. (APN,2008)
berbaring miring dapat mencegah berat uterus menekan vena cava inferior dan mempercepat proses kemajuan persalinan (APN, 2008).




Ibu nampak tenang







Ibu telah minum the hangat dan makan kue kering.








Ibu mengerti dan bersedia berbaring miring.
3
Kolaborasi dengan dokter dalam pengambilan darah dan urine untuk pemeriksaan rutin laboratorium serta pemasangan infuse
Pemeriksaan laboratorium rutin adalah Hb, hematokrit, urine lengkap (ilmu kebidanan sarwono)
Darah sudah diambil dan infuse RL telah dipasang
4
Observasi kemajuan persalinan
Observasi kemajuan persalinan untuk memastikan bahwa ibu dan bayinya mendapatkan asuhan yang aman, adekuat dan tepat waktu serta membantu mencegah terjadinya penyulit yang dapat mengancam keselamatan jiwa ibu dan bayi (APN,2008)
Partograf sudah terlampir
5
Menyiapkan peralatan persalinan, yaitu :
-          Partus set
-          Heating set
-          Peralatan bayi
-          Karet tali pusat
-          Oksitosin, lidocain, betadine,
-          Spuit 3 cc dan 5 cc
Pastikan bahwa semua peralatan dan bahan-bahan tersedia dan berfungsi dengan bai, semua peralatan dalam partus set harus steril APN,2008)
Peralatan partus set dan peralatan bayi sudah disiapkan,

CATATAN PERKEMBANGAN KALA II
S          : Ibu mengatakan perutnya semakin mules-mules, kuat dan lama serta ada
rasa dorongan kuat ingin meneran

O         :
            Keadaan umum           : Baik
            Kesadaran                   : compos mentis
            TD                               : 150/100 mmHg
            N                                 : 90 x/menit
            RR                               : 22 x/menit
            T                                  : 36,7 0 C
            DJJ                              : 150 x/menit
His                               : 5 x 10I .45 II
VT                               : Porsio tidak teraba, pembukaan 10 cm, ketuban
negative, kepala Hodge III+
Blass                            : Kosong

A         : GI P0 A0 Hamil 40 minggu, Inpartu Kala I fase Aktif dengan Preeklamsi
Ringan, Janin Tunggal Hidup Intra Uteri, Presentasi Kepala

P          :
No
TINDAKAN
RASIONALISASI
EVALUASI
1
Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwa keadaan ibu dan janin baik, dan pembukaan sudah lengkap
Mengetahui hasil pemeriksaan merupakan salah satu hak pasien (APN,2008)
Informasi telah disampaikan dan ibu siap untuk melahirkan
2
Persiapan diri penolong :
a.       pakai celemek
b.      melepas dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan dengan handuk yang bersih dan kering
Pencegahan infeksi sangat penting dalam menurunkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir, upaya dan keterampilan untuk melaksanakan prosedur pencegahan infeksi secara baik untuk mencegah resiko terjadinya infeksi (APN,2008)
Celemek sudah dipasang, jam tangan sudah dilepas dan tangan sudah dicuci
3
Pakai sarung tangan DTT dan masukkan oksitosin kedalam spuit (pastikan tidak terjadi kontaminasi pada alat suntik)

Sarung tangan dapat membantu menghindari terjadinya infeksi yang diakibatkan kuman,
Sarung tangan sudah dipasang, oksitosin sudah dimasukkan dalam spuit dan ke dalam partus set
4
melakukan pemeriksaan dalam dengan menggunakan sarung tangan steril dan memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap
Memakai sarung tangan agar terhindar dari kontaminasi dengan darah dan cairan tubuh
Pemeriksaan dalam telah dilakukan dan ibu mengetahui hasil pemeriksaan.
5
periksa DJJ saat setelah kontrkasi
Untuk menilai dan mengambil tindakan yang sesuai, jika DJJ tidak normal, periksa DJJ dilakukan pada saat relaksasi supaya hasilnya dalam batas normal (120-160 x/m)
(APN,2008)
DJJ : 150 x/menit
6
Membimbing dan mengajarkan ibu cara mengedan yang baik, seperti :
a.       membantu ibu mencari posisi yang nyaman
b.      menganjurkan ibu untuk meneran mengikuti dorongan
ilmiah
c.       waktu meneran pandangan keperut tangan dipaha kemudian tarik nafas terus ejankan seperti orang BAB (kearah pantat)
Meneran secara berlebihan dapat menyebabkan ibu sulit untuk bernafas sehingga terjadi kelelahan  yang tidak perlu dan meningkatkan resiko terjadinya asfiksia pada bayi sebagai akibat turunnya pasokan oksigen melalui placenta ( Enkin,et,all 2000)
Ibu mengerti dan bersedia bersedia menurut apa yang dianjurkan



Ibu mengedan dengan baik dengan posisi litotomi dan beristirahat diantara his


7
Persiapan pertolongan kelahiran bayi saat kepala didepan vulva, ibu dipimpin meneran saat ada his. Ketika kepala berada didiameter 5-6 cm didepan vulva, lindungi perineum dengan tangan kanan dilapisi kain dan tangan kiri  menahan kepala agar tidak terjadi defleksi yang kuat.
Melindungi perineum dan mengendalikan keluarnya kepala bayi secara bertahap dan hati-hati dapat mengurangi regangan berlebihan(robekan) pada vagina dan perineum (APN,2008)
Kepala telah lahir
8
Cek lilitan tali pusat dan tunggu kepala melakukan putaran faksi luar
Setelah kepala bayi lahir, periksa leher bayi apakah terlilit oleh tali pusat( APN, 2008)
Tidak ada lilitan tali pusat
9
Memegang kepala bayi secara biparietal untuk melahirkan bahu, menekan kepala kearah bawah dan lateral tubuh bayi hingga bahu depan melewati simpisis dan menggerakkan kepala keatas dan lateral tubuh bayi sehingga bahu bawah/belakang lahir.
Melahirkan bahu bayi secara berhati-hati secara biparental untuk dapat memudahkan penolong untuk melahirkan bahu bayi. (APN,2009)
Bahu depan dan bahu belakang telah lahir dan tidak ada distosia bahu
10
Saat bahu posterior lahir, geser tangan kearah perineum dan sanggah bahu serta lengan atas bayi, tangan atas untuk menelusuri dan memegang bahu, siku dan lengan bagian atas. Lanjutkan penulusuran dan memegang bayi kebagian punggung, bokong, dan kaki. Letakkan bayi diatas kain yang telah disiapkan pada perut ibu.
Melahirkan badan dan tungkai dengan cara sanggah susur bertujuan untuk mengendalikan kelahiran siku, tangan, badan dan tungkai bayi saat melewati perineum agar tidak terjadi rupture yang berlebihan

Pukul 11.40 bayi lahir seluruhnya
11
Mengeringkan bayi dan memberi kehangatan serta melakukan penilaian segera bayi baru lahir yaitu : apakah menangis, bergerak aktif dan warna kulit kemerahan
Mencegah hipotermi dan mengetahui apakah terjadi kelainan dan dapat menentukan tindakan segera yang harus dilakukan untuk menyelamatkan bayi
Bayi segera menangis dengan Apgar Skore 10
JK = perempuan
BB= 3800 gram
PB=51 cm
Anus= positif (+)
12
Melakukan palpasi abdominal
Palpasi Abnominal segera setelah bayi lahir untuk memastikan Janin tunggal, tidak ada bayi lain dalam Uterus (APN,2008)
Palpasi telah dilakukan dan tidak ada janin kedua.


















CATATAN PERKEMBANGAN KALA III
S          : Ibu mengatakan perutnya masih mules
O         :
            Keadaan umum           : Baik
            Kesadaran                   : Composmentis
            Kontraksi uterus          : Baik
            Blass                            : Kosong

A         : P2A0 Manajemen Aktif Kala III
P          :
NO
TINDAKAN
RASIONALISASI
EVALUASI
1
Melakukan manajemen aktif kala III :
a.       memberitahu ibu bahwa akan segera disuntik oksitosin
b.      segera (dalam 1 menit) setelah bayi lahir) suntik oksitosin 10 Unit IM 1/3 paha atas bagian luar
Oksitosin merangsang fundus uteri untuk berkontraksi denagn kuat dan efektif sehingga dapat memantu pelepasan plasenta dan mengurangi kehilangan darah (APN, 2008)

Ibu sudah mengetahui dan bersedia disuntik oksitosin dan oksitosin sudah disuntikkan
2
a.       Menjepit tali pusat dengan klem minimal 2-3 cm dari pusat bayi, melakukan urutan tali pusat mulai dari klem kearah ibu dan menjepit klem kedua, 2 cm dari klem pertama(kearah ibu)
b.      Memotong tali pusat diantara 2 klem dengan cara memegang tali pusat dengan satu tangan dan melindungi bayi dari gunting
c.       Mengganti handuk bayi yang basah dengan yang kering.

Menjepit dan memotong tali pusat agar memustuskan hubungan bayi dengan placenta










Mengganti handuk basah dengan handuk yang kering untuk mencegah hipotermi
Tali pusat telah dijepit dan dipotong












Bayi telah diberikan selimut yang kering
3
Segera menyusukan bayi kepada ibu
Melakukan IMD agar dapat memberikan sentuhan kulit dari ibu kebayi yang dapat menambah ikatan batin antara ibu kebayi yang dapat mengurangi rasa kesakitan ibu serta dapat mencegah hipotermi pada bayi (APN,2008)
Bayi sudah didekatkan kepada ibu dan bayi dapat menyusu
4
a.       Pindahkan klem penjepit pada tali pusat sekitar 5-10 cm dari vulva
b.      Melakukan peregangan tali pusat terkendali (PTT) dengan cara tegangkan tali pusat dengan tangan kanan dan tangan kiri menekan uterus secara dorso cranial saat ada kontraksi, kearah bawah secara berhati-hati
c.       Kemudian meliat tanda-tanda pelepasan placenta seperti tali pusat memanjang, keluar semburan darah dan uterus membundar
d.      Setelah placenta lahir berada di depan vulva, lahirkan placenta dengan kedua tangan mencekap placenta lalu putar placenta searah jarum jam hingga selaput ketuban terpilin seluruhnya dan pastikan tidak ada placenta yang tertinggal
Segera melepaskan placenta yang telah  terpisah dari dinding uterus akan mencegah kehilangan darah yang
Placenta lahir lengkap beserta selaputnya pada pukul 11.45 WITA
5
Melakukan masasse uterus selama 15 detik dengan cara meletakkan telapak tangan diatas fundus uteri dan melakukan masasse dengan gerakan memutar searah jarum jam
Massase uterus untuk memastikan uterus tetap berkontraksi sehingga tidak terjadi perdarahan

Masasse telah dilakukan, kontraksi uterus baik, fundus teraba keras



CATATAN PERKEMBANGAN KALA IV
Hari / Tanggal             : Jum’at, 08 Maret 2013
Jam                              : 12.00 WITA

S          : Ibu mengatakan lega dan masih merasa mules.
O         :
            Keadaan Umum          : Baik
Kesadaran                   : Composmentis
TD                               : 140/100 mmHg
N                                 : 82 x/menit
RR                               : 24x/menit
T                                  : 36,7 o C
TFU                             : 2 jari dibawah pusat
Kontraksi                    : Baik
Blass                            : kosong
Perdarahan                  : ± 250 cc
A         : PI A0 Pemantauan kala IV dengan Rupture Uteri
P          :
NO
TINDAKAN
RASIONALISASI
EVALUASI
1
Beritahu ibu akan dilakukan penjahitan rupture perineum dan melakukan penjahitan pada luka bekas rupture perineum
Agar menyatukan kembali jaringan tubuh (mendekatkan) dan mencegah kehilangan darah yang tidak perlu (APN,2008)
Heacting sudah dilakukan pada mukosa vagina dengan jahitan jelujur

2
Membersihkan ibu dan tempat persalinan serta peralatan bekas pakai (dikontaminasi) dan memberikan rasa nyaman

Untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan ibu adalah
-          Membersihkan ibu pada bagian yang terkena kotor
-          Membantu ibu mengenakan popok dan gurita serta baju ibu
-          Membersihkan tempat bersalin dengan larutan klorin 50 o/o dan air bersih
-          Memberikan rasa nyaman pada ibu untuk mobilisasi bertahap
Ibu dan tempat bersalin sudah bersih
3
Menganjurkan ibu cara masase yaitu dengan telapak tangan pada perut ibu dengan gerakan melingkar hingga uterus berkontraksi(fundus menjadi keras)
Masase uterus untuk memastikan uterus tetap berkontraksi sehingga tidak terjadi perdarahan (APN,2008)

Ibu mengerti cara masase uterus dan fundus teraba keras

4
Merendam alat bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 o/o selama 10 menit lalu dengan air sabun bilas dengan air bersih dan mengalir, setelah itu sterilkan alat partus dalam aotuclap selama 20 menit
Mencegah terjadinya infeksi (APN,2010)

Semua alat telah disterilkan
5
Melakukan pemantauan selama 2 jam post partum yaitu tiap 15 menit dalam 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit dalam 1 jam kedua pasca persalinan
Pemantauan 2 jam pasca persalinan sangat penting sebab sebagian besar kesakitan dan kematian disebabkan oleh perdarahan dan eklamsia serta infeksi sehingga perlu dipantau ketat. (APN,2008)
Pemantauan sudah dilakukan selama 2 jam post partum dan hasilnya baik
6
Melengkapi partograf
Mengumpulkan informasi tentang kemajuan persalinan dengan mendeteksi adanya masalah dalam persalinan(APN,2008)
Partograf telah dilengkapi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar