Rabu, 21 Mei 2014

asuhan kebidanan BBLR


ASUHAN KEBIDANAN
BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)
RUANG TERATAI (BAYI)
RSUD ULIN BANJARMASIN


Disusun Oleh :

SILVIA ASTUTY
(712403S10567)
 

AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN
BANJARMASIN

TINJAUAN TEORI
BAYI BERAT LAHIR RENDAH ( BBLR )

A.    PENGERTIAN
adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram tanpa memperhatikan umur kehamilan. Pada BBLR sering ditemui reflex menghisap atau menelan lemah, bahkan tidak ada, Bayi cepat lelah, saat menyusu sering tersedak atau malas menghisap, dll ( mansjoer,2000)
Bayi berat lahir rendah ( BBLR ) ialah bayi baru lahir berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram sampai dengan 2499 gram.(WHO)

B.     ETIOLOGI
BBLR dapat di sebabkan oleh beberapa factor yaitu :
1.      Faktor Ibu
a.       Preeklampsi dan eklampsi
b.      Riwayat kelahiran premature sebelumnya, pendarahan antepartum dan manutrisi, anemia .
c.       Kelainan bentuk uterus
d.      Tumor
e.       Ibu menderita penyakit seperti :
1)      Akut dengan gejala panas tinggi (misalanya tifus abdominalis dan malaria )
2)      Kronis ( misal TBC, Penyakit jantung, hipertensi, penyakit ginjal.)
f.       Trauma pada masa kehamilan antara lain jatuh
g.      Kebiasaan ibu seperti ketergantungan obat narkotik, rokok, dan alcohol.
h.      Usia ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
2.      Faktor janin
a.       Kehamilan ganda
b.      Hidramnion
c.       Ketuban pecah dini
d.      Cacat bawaan, kelainan kromosom
e.       Infeksi seperti rubella, sifillis,toksoplasmosis
f.       Insufensi placenta
g.      Inkompatibilitas darah ibu dari janin seperti factor rhesus, golongan darah A B O
3.      Factor placenta
a.       Placenta previa
b.      Solosio placenta
4.      Factor lingkungan
Radiasi atau zat-zat beracun
5.      Keadaaan social ekonomi yang rendah
6.      Kebiasaan
Pekerjaan yang melalahkan dari merokok
(Rustam Mochtar,1998)

C.    KLASIFIKASI
Bayi berat lahir rendah ( BBLR ) dapat di kelompokan menjadi 2, yaitu :
1.      Prematuritas murni, yaitu bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai berat badan untuk usia kehamilan
2.      Dismaturitas, yaitu bayi dengan berat badan kurang dari berat badan yang seharusnya untuk usia kehamilan, ini menunjukkan bayi mengalami retardasi pertumbuhan intravterin. (A. Aziz Alimul Hidayah, 2009)

D.    PATOFISIOLOGI
Secara umum bayi BBLR ini berhubungan dengan usia kehamilan yang belum cukup bulan (prematur) disamping itu juga disebabkan dismaturitas. Artinya bayi lahir cukup bulan (usia kehamilan 38 minggu), tapi berat badan (BB) lahirnya lebih kecil ketimbang masa kehamilannya, yaitu tidak mencapai 2.500 gram. Biasanya hal ini terjadi karena adanya gangguan pertumbuhan bayi sewaktu dalam kandungan yang disebabkan oleh penyakit ibu seperti adanya kelainan plasenta, infeksi, hipertensi dan keadaan-keadaan lain yang menyebabkan suplai makanan ke bayi jadi berkurang
Gizi yang baik diperlukan seorang ibu hamil agar pertumbuhan janin tidak mengalami hambatan, dan selanjutnya akan melahirkan bayi dengan berat normal. Dengan kondisi kesehatan yang baik, system reproduksi normal, tidak menderita sakit, dan tidak ada gangguan gizi pada masa pra hamil maupun saat hamil, ibu akan melahirkan bayi lebih besar dan lebih sehat daripada ibu dengan kondisi kehamilan yang sebaliknya. Ibu dengan kondisi kurang gizi kronis pada masa hamil sering melahirkan bayi BBLR, vitalitas yang rendah dan kematian yang tinggi, terlebih lagi bila ibu menderita anemia.
Anemia dapat didefinisikan sebagai kondisi dengan kadar Hb berada di bawah normal. Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama kehamilan. Ibu hamil umumnya mengalami deplesi besi sehingga hanya memberi sedikit besi kepada janin yang dibutuhkan untuk metabolisme besi yang normal. Selanjutnya mereka akan menjadi anemia pada saat kadar hemoglobin ibu turun sampai di bawah 11 gr/dl selama trimester III. Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak. Anemia gizi dapatmengakibatkan kematian janin didalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR, anemia pada bayi yang dilahirkan, hal ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu dan kematian perinatal secara bermakna lebih tinggi. Pada ibu hamil yang menderita anemia berat dapat meningkatkan resiko morbiditas maupun mortalitas ibu dan bayi, kemungkinan melahirkan bayi BBLR dan prematur juga lebih besar.

E.     TANDA DAN GEJALA
1.      Umur kehamilan sama dengan atau kurang dari 37 minggu
2.      Berat badan sama dengan atau kurang dari 2500 gram
3.      Panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm, lingkar kepala sama dengan atau kurng dari 33 cm, lingkar dada sama dengan atau kurang dari 30 cm.
4.      Rambut lanugo masih banyak
5.      Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang
6.      Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya
7.      Tumit mengkilap, telapak kaki halus
8.      Genetalia belum sempurna, labia minora belum tertutup oleh labia mayora, klitoris menonjol ( pada bayi perempuan ). Testis belum turun ke dalam skrotum, pigmenatsi dan rugue pada skrotum kurang pada bayi laki-laki.
9.      Tonos otot lemah, sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya lemah
10.  Fungsi syaraf yang belum atau efektif dan tangisannya lemah
11.  Jarinagn kelenjar mamae masih kurang akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak masih kurang.
12.  Verniks kaseosa tidak ada atau sedikit bila ada.
(Ida Bagus manuaba,1998)

F.     KOMPLIKASI
1.      Sindrom aspirasi mekonium, asfiksia neonatorum, sindrom distres respirasi, penyakit  membran hialin
2.      Dismatur preterm terutama bila masa gestasinya kurang dari 35 minggu
3.      Hiperbilirubinemia, patent ductus arteriosus, perdarahan ventrikel otak
4.      Hipotermia, Hipoglikemia, Hipokalsemia, Anemi, gangguan pembekuan darah
5.      Infeksi, retrolental fibroplasia, necrotizing enterocolitis (NEC)
6.      Bronchopulmonary dysplasia, malformasi konginetal

G.    PROGNOSIS
Pada saat ini harapan hidup bayi dengan berat 1501- 2500 gram adalah 95 %, tetapi berat bayi kurang dari 1500 gram masih mempunyai angka kematian yang tinggi. Kematian diduga karena displasia bronkhopulmonal, enterokolitis nekrotikans, atau infeksi sekunder.
BBLR yang tidak mempunyai cacat bawaan selama 2 tahun pertama akan mengalami pertumbuhan fisik yang mendekati bayi cukup bulan dengan berat sesuai masa gestasi.
Pada BBLR , makin imatur dan makin rendah berat lahir bayi, makin besar kemungkinan terjadi kecerdasan berkurang dan gangguan neurologik.
H.    PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.      Jumlah sel darah putih : 18.000/mm3, netrofil meningkat sampai 23.000-24.000/mm3, hari pertama setelah lahir (menurun bila ada sepsis ).
2.      Hematokrit ( Ht ) : 43%- 61 % ( peningkatan sampai 65 % atau lebih menandakan polisitemia, penurunan kadar menunjukkan anemia atau hemoragic prenatal/perinatal ).
3.      Hemoglobin (Hb) : 15-20 gr/dl (kadar lebih rendah berhubungan dengan anemia atau hemolisis berlebihan ).
4.      Bilirubin total : 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan, 8 mg/dl 1-2 hari, dan 12 mg/dl pada 3-5 hari.
5.      Destrosix : tetes glukosa pertama selama 4-6 jam pertama setelah kelahiran rata-rata 40-50 mg/dl meningkat 60-70 mg/dl pada hari ketiga.
6.      Pemantauan elektrolit ( Na, K, Cl ) : biasanya dalam batas normal pada awalnya.
7.      Pemeriksaan Analisa gas darah.



I.       PENATALAKSANAAN
1.      Perawatan pada bayi berat lahir rendah ( BBLR )
2.      Mempertahankan suhu tubuh dengan ketat. BBLR mudah mengalami hipotermi, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus di pertahankan dengan ketat.
3.      Mencegah infeksi dengan ketat. BBLR sangat rentan dengan infeksi, perhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi.
4.      Pengawasaan nutrisi / ASI. Reflek menelan  BBLR belum sempurna oleh sebab itu pemberian nutrisi harus di lakukan dengan cermat.
5.      Penimbangan ketat. Perubahaan berat badan mencerminkan kondosi izi / nutrisi bayi erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat bdan harus di lakukan dengan ketat.
6.      Kain basah secepatnya diganti dengan kain yang kering dan bersih, pertahankan suhu tetap hangat.
7.      Kepala bayi di tutupi topi, beri oksigen bila perlu
8.      Tali pusat dalam keadaan bersih
9.      Beri minum dengan sendok / tetei dengan pemberian ASI
10.  Bila tidak mungkin infuse dekrose 10% + bicabornas natricus 1.5 % = 4 : 1, hari I = 60 cc/kg/hari ( kolaborasi dengan dokter ) dan di berikan antibiotic.
( Sarwono Prawirohardjo,2002)









DAFTAR PUSTAKA


Syaifuddin, Abdul Bari. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.  Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta :EGC

Manuaba, IBG. 1998 : Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga  Berencana Untuk  pendidikan Bidan, Jakarta : EGC
                 
                   Corwin, E.J ( 2001 ), Buku saku patofisiologi, editor, Endah P, Jakarta : EGC
                 
                   Doengoes, M. dkk, 2001, Rencana perawatan maternal/bayi, Ed 2, Jakarta : EGC

















ASUHAN KEBIDANAN
PADA By. Ny. M  DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)
DI RUANG TERATAI (BAYI) RSUD ULIN BANJARMASIN


PENGKAJIAN
Hari/Tanggal             : Jum’at, 3 Agustus 2012
Jam                           : 17.00 Wita
No. RMK                 : 100.43.83

A.      SUBJEKTIF DATA
1.     Identitas
a.       Identitas Bayi
a.       Nama               :  By.Ny. M
b.      Umur               :  1 hari
c.       Tanggal lahir   :  03 Agustus 2012
d.      Jam Lahir        :  03.15 Wita
e.       Jenis Kelamin  :  Laki-laki

b.      Identitas Orang Tua
Data
Ibu
Ayah
Nama
Ny.M
Tn. A
Umur
37 tahun
47 tahun
Suku/Bangsa
Banjar/Indonesia
Banjar/Indonesia
Agama
Islam
Islam
Pendidikan
SMA
SD
Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga
Swasta
Alamat
jl. Kampung Melayu, Martapura

2.    Kedudukan anak dalam keluarga
Ini merupakan anak pertama
3.    Keluhan Utama
Bayi Ny. M umur 1 hari dengan berat badan Lahir 2000 gram
4.    Riwayat kehamilan
Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan anak yang pertama. Selama hamil ibu rajin memeriksakan kehamilannya ke bidan terdekat dan di katakan kehamilan ibu baik-baik saja. Tetapi di akhir-akhir kehamilannya ibu mengalami ketuban pecah dini lebih dari 24 jam.
5.    Riwayat persalinan sekarang
a.       Jenis persalinan                 : Vakum Estraksi
b.      Di tolong oleh                   : Dokter
6.    Riwayat Neonatal
a.      Bayi lahir dengan               : Vakum Estraksi
b.     Nilai apgar score                : 5-6-7
c.      Berat badan (BB)               : 2000 gram,
d.     Panjang badan (PB)           : 47 cm
7.    Data Biologis
a.    Pola Nutrisi
Jenis makanan / minuman yang di berikan adalah ASI yang di berikan langsung oleh ibunya dengan cara di susukan.
b.    Pola Eliminasi
1)      BAK   :  sering (3-5x / sehari ) dengan warna kuning jernih
2)      BAB   :  warna kekuningan dengan konsistensi lembek dan frekuensi
                    1x/ sehari dalam 12 jam.
c.   Pola Aktivitas
Menangis kuat dan gerak aktif
d.  Personal Hygiene
                Bayi di ganti popok / pakaian apabila basah.
B.      OBJEKTIF DATA
1.    Pemeriksaan umum
a.        Keadaan umum            : Baik
b.       Kesadaran                     : compos mentis
c.        Tanda vital                   
1)   Nadi                         : 128x/menit        
2)   Pernapasan               : 38 x/menit
3)   Suhu                         : 35.80 C                                    
d.      Berat badan lahir          : 2000 gram
e.       Panjang badan              : 43 cm

2.    Pemeriksaan fisik
a.          Kepala             : Mesosefal, tidak ada caput sucadeum, dan tidak ada sefalhematoma.
b.         Mata                :    Konjungtiva tidak tampak  anemis dan sklera tidak tampak  ikterik.
c.          Muka               :    Tampak simetris, tampak kemerahan dan tidak tampak oedema.
d.         Telinga            :    Tampak simetris, bentuk normal, teraba tulang rawan, tidak tampak mengeluarkan serum              
e.          Hidung            :    Tidak simetris, tampak ada sekret dan tidak tampak ada polip, tidak tampak PCH (pernapasan cuping hidung)
f.          Mulut              :    Tampak bersih, mukosa bibir tampak lembab dan merah, tidak tampak sianosis dan  tidak tampak ada labiapalatoshizib.
g.         Leher               :    Tidak tampak kaku kuduk
h.         Dada               :    Tampak simetris, tidak tampak  ada retraksi dinding dada
i.           Abdomen        :    Datar, tidak kembung, tali pusat tampak segar dan belum lepas.
j.           Ekstrimitas      :    Tampak lengkap, tidak tampak ada kelainan,  dan tampak gerak tangan dan kaki aktif tampak terpasang neoplont pada bagian tangan dan teraba dingin
k.         Genitalia          :    Tidak tampak adanya kelainan pada alat genetalia, testis belum turun.
l.           Anus                :    Tampak berlubang dan tidak tampak ruam popok pada area pantat.

3.  Refleks
a.   Reflek moro                   : positif (+) saat dikejutkan tangan dan kaki merangkul (memeluk)
b.   Reflek rooting                : positif (+) saat diberi rangsangan dipipi bayi menoleh
c.   Reflek sucking               : positif (+) waktu di beri minum, bayi menghisap dengan kuat.
d.  Reflek grasping              : positif (+) bayi menggengam saat tangannya disentuh
e.   Reflek walking               : positif (+) bayi saat diganti popok tampak  kakinya menendang-nendang

4.      Antropometri
a.Lingkar Kepala
1)      Cirkum ferensia mentu occipitalis ( OB )                  : 35 cm
2)      Cirkum ferensia fronto occipitalis  ( OS )                 : 33 cm
3)      Cirkum ferensia sub occipito brekmatika ( OK )       : 30 cm
b.         Lingkar dada ( LD )                                                       : 26 cm
c.Usia Gestasi                                                                        : 35 minggu


5.      Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium (Tgl : 18-06-2012)
Hasil pemeriksaan Darah Lengkap ( DL )     : Darah Beku


C.      ASSESMENT
Bayi Ny. M, Umur 1 hari dengan Bayi Berat Lahir Rendah ( BBLR ) dan Hipotermi


D.      PLANNING
1.      Mencuci tangan dengan sabun setiap sebelum dan sesudah memegang bayi dan melakukan tindakkan perawatan bayi.
2.      Mengukur tanda-tanda vital dan observasi keadaan umum bayi :
a.       Keadaan umum               : Baik
b.      Kesadaran                        : Compos mentis
c.Tanda vital                          :
                                       1)         Nadi                         : 128x/menit   
                                       2)         Pernapasan               : 48 x/menit
                                       3)         Suhu                         : 35.80 C         
3.      Menjaga kehangatan bayi dengan cara :
a.       Memakaikan pakaian yang bersih, kering dan hangat.
b.      Memakaikan topi bayi, bedong, menyelimuti bayi, memakaikan sarung tangan dan kaki
c.       Memasukkan bayi kedalam inkobator untuk menormalkan suhu bayi
4.      Menjelaskan kepada ibu kondisi bayinya bahwa bayinya digolongkan sebagai bayi berat lahir rendah (BBLR) karena berat lahirnya kurang dari berat normal yaitu 2000 gram atau kurang dari 2500 gram dan menganjurkan ibu agar melakukan program program KMC ( kangoroo method care), yaitu dengan cara bayi diletakkan di antara payudara ibu posisi tegak dengan dada bayi menempel pada dada ibu. Kepala bayi di palingkan kesisi kiri atau kanan, dengan posisi sedikit tengadah. Kedua tungkai bayi ditekuk sedikit seperti posisi kodok, dalam posisi demikian tubuh ibu dan bayi di ikat dengan kain selendang atau kemben berbahan elastis untuk menahan badan bayi agar tidak jatuh. Bayi hanya menggunakan topi, popok dan kaus kaki agar bayi dapat menempel kulit ke kulit pada dada ibu untuk mencegah hipotermi. (Asuhan kebidanan Nifas: 2010).
5.      Menjaga kebersihan bayi dan lingkungannya dengan cara mengganti popok dan pakaian bayi setiap BAB / BAK dengan kain yang bersih dan kering untuk mengatasi ruam popok.
6.      Mengajarkan ibu cara menyusui yang benar yaitu dengan cara bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi diletakkan pada lengkung siku ibu dan bokong bayi diletakkan pada lengan. Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu dan yang satu didepan. Punggung bayi terletak pada satu garis lurus. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
7.      Menganjurkan ibu agar menyusui bayinya sesering mungkin atau 2 jam sekali dan hanya memberikan ASI tanpa memberikan makanan pendamping ASI sampai usia bayinya 6 bulan.
8.      Memantau tanda-tanda bahaya pada bayi seperti :
a.       Bayi tidak mau menyusu
b.      Kejang
c.       Muntah
d.      Demam
e.       Hipotermi
f.       Infeksi
9.      Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi.


CATATAN PERKEMBANGAN
No
Hari/tanggal
Catatan perkembangan
1
Sabtu,
04-08-2012
Jam.07.00 wita
S    :  gerakan aktif, menangis kuat
O   :                        
Keadaaan umum     : baik
Kesadaraan             : composmetis
Tanda-tanda vital
           Nadi                       : 150 x/menit
      Pernapasan             :  35 x/menit
      Suhu                       : 36.8◦ C        
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                    
A   :  Bayi Ny. M umur 2 hari dengan Bayi Berat Lahir
         Rendah ( BBLR )
P    : 
1.      Mencuci tangan dengan sabun setiap sebelum dan sesudah memegang bayi dan melakukan tindakkan perawatan bayi.
  1. Mengukur tanda-tanda vital dan observasi keadaan umum bayi :
  2. Keadaaan umum     : baik
            Kesadaraan             : composmetis
            Tanda-tanda vital
           Nadi                      : 150 x/menit
      Pernapasan            : 35 x/menit
  Suhu                     : 36.8◦ C                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                             
4.      Menjaga kebersihan bayi dan lingkungannya dengan cara mengganti popok dan pakaian bayi setiap BAB/BAK dengan kain yang bersih dan kering untuk mencegah ruam popok.
5.      Menjaga kehangatan bayi dengan cara :
a.       Memakaikan pakaian bersih dan kering dan hangat
b.      Memakaikan topi, sarung tangan dan kaki, bedong dan selimut
6.      Menganjurkan ibu agar memberikan ASI sesering mungkin atau 2 jam sekali.
7.      Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
8.      Memantau tanda bahaya pada bayi seperti Bayi tidak mau menyusu, Kejang, Muntah, Demam, Hipotermi, Infeksi

2
Minggu,
05-08-2012
17.00 wita
S    :  gerakan aktif, menangis kuat
O   : 
          Keadaaan umum     : baik
          Kesadaraan             : composmetis
          Tanda-tanda vital
           Nadi                       : 138 x/menit
      Pernapasan             :  39 x/menit
      Suhu                       : 36 ◦ C        
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                    
A   :  Bayi Ny. M umur 3 hari dengan Bayi Berat Lahir
         Rendah ( BBLR ) dan hipotermi
P    : 
1.      Mencuci tangan dengan sabun setiap sebelum dan sesudah memegang bayi dan melakukan tindakkan perawatan bayi.
2.      Mengukur tanda-tanda vital dan observasi keadaan umum bayi :
Keadaan  umum     : baik
Kesadaraan             : composmetis
Tanda-tanda vital
Nadi                                : 138 x/menit
Pernapasan          : 39 x/menit
Suhu                    : 36 ◦ C                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                             
3.      Menjaga kebersihan bayi dan lingkungannya dengan cara mengganti popok dan pakaian bayi setiap BAB/BAK dengan kain yang bersih dan kering untuk mencegah ruam popok.
4.      Menjaga kehangatan bayi dengan cara :
a.       Memakaikan pakaian bersih dan kering dan hangat
b.      Memakaikan topi, sarung tangan dan kaki, bedong dan selimut
5.      Menganjurkan ibu agar memberikan ASI sesering mungkin atau 2 jam sekali.
6.      Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
7.      Memantau tanda bahaya pada bayi seperti Bayi tidak mau menyusu, Kejang, Muntah, Demam, Hipotermi, Infeksi

3
Minggu
08-07-2012
08.30 wita
S    :  gerakan aktif, menangis kuat
O   : 
          Keadaaan umum     : baik
          Kesadaraan             : composmetis
          Tanda-tanda vital
           Nadi                       : 148 x/menit
      Pernapasan             :  41 x/menit
      Suhu                       : 36,6 ◦ C        
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                    
A   :  Bayi Ny. M umur 4 hari dengan Bayi Berat Lahir
         Rendah ( BBLR )
P    : 
1.      Mencuci tangan dengan sabun setiap sebelum dan sesudah memegang bayi dan melakukan tindakkan perawatan bayi.
2.      Mengukur tanda-tanda vital dan observasi keadaan umum bayi :
Keadaan  umum : baik
Kesadaraan             : composmetis
Tanda-tanda vital
Nadi                                : 138 x/menit
Pernapasan          : 39 x/menit
Suhu                    : 36 ◦ C                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                             
3.      Menjaga kebersihan bayi dan lingkungannya dengan cara mengganti popok dan pakaian bayi setiap BAB/BAK dengan kain yang bersih dan kering untuk mencegah ruam popok.
4.      Menjaga kehangatan bayi dengan cara :
c.       Memakaikan pakaian bersih dan kering dan hangat
d.      Memakaikan topi, sarung tangan dan kaki, bedong dan selimut
5.      Menganjurkan ibu agar memberikan ASI sesering mungkin atau 2 jam sekali.
6.      Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
7.      Memantau tanda bahaya pada bayi seperti Bayi tidak mau menyusu, Kejang, Muntah, Demam, Hipotermi, Infeksi
8.      Menganjurkan kepada ibu agar jangan lupa untuk membawa anaknya kontrol ulang ke poli tumbuh kembang
9.      Menjelaskan kepada ibu jadwal pemberian imunisasi dan Menganjurkan agar ibu membawa anaknya ke fasilitas kesehatan untuk memberikan imunisasi setelah bayi keluar dari rumah sakit
Umur
Jenis Imunisasi
0 – 7 hari
HB – Uniject
1 bulan
BCG
2 bulan
HB – DPT 1 (combo), polio 1
3 bulan
HB – DPT 2 (combo), polio 2
4 bulan
HB – DPT 3 (combo0, polio 3
9 bulan
Campak, polio 4





Tidak ada komentar:

Posting Komentar